Travelling Hemat ke Korea Selatan

Featured

Berawal dari hobi nonton drama Korea sejak masih kuliah, akhirnya timbul juga keinginan untuk mengunjungi negeri ginseng itu. Apalagi beberapa teman sudah pergi ke sana lebih dulu. Melihat foto-foto yang mereka pajang di medsos semakin memperkuat keinginan saya untuk segera berangkat. Apa yang terpikirkan pertama kali? Mahal? Pasti! Tapi bisa kok disiasati.

14780583658_381b3dfe3c_z

gambar: gerimis di Gyeokbokgung Palace

14944208766_53508da8e1_z

gambar: patung di depan Gyeokbokgung Palace

Berbekal tanya kanan kiri dan sering-sering baca-baca pengalaman orang-orang yang sudah pernah pergi kesana, akhirnya kami pun memberanikan diri travel tanpa menggunakan jasa agen perjalanan.

Berikut ini akan saya bagi tips trip ke Korea berbiaya murah dan tips lainnya untuk mempermudah teman-teman yang baru pertama kali akan pergi ke Korea.

Langkah-langkah menghemat biaya perjalanan:

Tiket pesawat

Pada awal ada niat, hal pertama yang kami lakukan adalah mulai berburu tiket murah. Ada beberapa maskapai penerbangan berbiaya murah yang biasanya melakukan promo tiap beberapa bulan sekali. Nah, untuk waktu promonya sendiri biasanya nggak menentu. Oleh sebab itu kita harus rajin-rajin memeriksa harga tiket via online untuk bisa mendapatkan harga promo. Harga tiket pesawat yang kami dapat kemarin sekitas 3 jutaan rupiah per orang menggunakan Cebu Pacifik Airlines. Ada juga teman kami yang mendapatkan harga yang lebih murah, sekitar 2 jutaan rupiah per orang dengan menggunakan maskapai penerbangan Air Asia. Jadi jangan menyerah kawan, kami baru mendapatkan harga promo setelah 6 bulan memantau harga tiket pesawat. So, harus semangat ya bila benar-benar ada keinginan.

Penginapan

Yang satu ini biasanya jadi momok menakutkan bila mau traveling. Untuk menghemat biaya penginapan kita bisa menggunakan jasa home stay atau guesthouse. Kalian bisa brosing melalui Agoda atau Boking.com. mulai deh ubek-ubek cari guesthouse yang biaya menginapnya paling murah yang letaknya strategis. Nggak usah bagus-bagus, yang penting ada fasilitas. Toh kita disitu hanya untuk tidur saja. Selebihnya kita lebih banyak menghabiskan waktu di luar.

fotokuGambar: foto di depan guesthouse saat chek out (oleh-oleh dari pemilik guesthouse)

Fasilitas yang disediakan guesthouse biasanya, di dalam kamar: tempat tidur, TV, dapur (kompor, alat masak, peralatan makan, dan, sabun cuci piring), kulkas, mesin cuci, toilet (sudah disediakan sabun mandi). Fasilitas di luar kamar (berbagi): air, roti, microwave, mesin pemanggang roti, detergen, dan softener. Dan yang terpenting Wifi gratis.

Guesthouse yang saya tempati kemarin bernama ‘Go Korea Dongdaemun’. Letaknya tidak jauh dari Dongdaemun market, kurang lebih 10 menit berjalan kaki. Dari stasiun subway bisa ditempuh dengan berjalan kaki 7-10 menit. Tarif kamar per harinya 24.000 Won.

guest house Go_Korea_Dongdaemun_3

gambar 1 & 2: fasilitas yang disediakan guesthouse

Transportasi

Ada tiga pilihan transportasi saat berada di Seoul, yakni taksi, bus, dan, subway. Bepergian dengan menggunakan taksi jelas mahal, bila menggunakan bus, kalian harus tau bus nomer berapa yang akan dinaiki dan turun dimana. Pilihan mudah dan murah jatuh pada subway. Saat berada di Seoul pastikan kalian memiliki peta subway. Peta subway bisa didapatkan saat di kedutaan Korea atau bisa kalian download lewat aplikasi smartphone kalian masing-masing. Dengan menggunakan subway, biaya transportasi selama di Korea akan bisa diminimalkan.

 Seoul_Subway_Mapgambar: peta subway Seoul

Konsumsi

Langkah selanjutnya untuk menghemat biaya perjalanan ialah dengan menyiasati dana konsumsi. Bila menggunakan jasa home stay atau guest house, kita bisa memasak sendiri. Berhubung perjalanan kali ini di Negara nonmuslim, kita harus pandai-pandai menyiasati makanan. Jangan lupa bawa mie siap saji atau makanan kering lainnya dari negara asal.

bekal makanan

gambar: Bekal Makanan Selama 5 hari di Korea Selatan

Selain untuk menghemat, simpanan makanan yang kita bawa dari rumah bisa jadi alternatif pengisi perut di pagi hari sebelum memulai perjalanan. Untuk nasi, di Korea banyak dijual nasi instan di toko-toko pinggir jalan, tinggal dipanaskan di microwave 2 menit saat akan dikonsumsi. Harga satu mangkuk plastik nasi instan 2000 Won.

nasi instant    nasi

gambar: nasi instan di Korea

Pemilik guest house yang kami tempati kemarin berbaik hati memberikan kami alat masak yang khusus untuk makanan halal karena tahu kami muslim. Dia juga memberi tahu bahwa roti yang ada di luar itu tidak halal. Untunglah kami sudah membawa persediaan roti sendiri yang dijamin halal.

Tips:

  1. Buat yang melakukan perjalanan membawa anak kecil, jangan lupa bawa stroller untuk menyiasati apabila ia ingin tidur atau lelah berjalan.
  2. Bagi Anda yang tak terbiasa menggunakan toilet kering, berhubung fasilitas toilet umum di Korea menggunakan toilet kering, selalu sediakan botol air mineral kosong dalam tas Anda.
  3. Kalau Anda melakukan perjalanan pada musin panas, bawa bekal payung lipat dari rumah. Karena di Korea pada saat musim panas akan sering hujan.

Brunei Darussalam

(Part 1)

Bismillah…..dapat request dari salah seorang teman yang ingin tahu tentang Brunei. Setelah saya pikir-pikir mau mulai cerita dari mana, bingung, padahal tiap hari ya disini, hehe…. Oke, saya mulai cerita dari letak geografisnya ya…..

Menurut geografinya, Brunei adalah sebuah Negara kecil yang terletak di Barat laut pulau Kalimantan. Luas Brunei sekitar 5.765 km persegi. Negara ini dikelilingi oleh Negara bagian Serawak, Malaysia yaitu Daerah Miri, Limbang, dan Lawas. Secara administrasi, Brunei Darussalam dibagi menjadi empat propinsi, yaitu: Brunai-Muara, Belait, Tutong, dan Temburong. Ibukotanya yaitu Bandar Seri Begawan.

peta brunei

Peta Brunei Darussalam (sumber: nationonline.org)

Ekonomi Brunei sebagian besar bergantung pada hasil minyak dan gas bumi. Sejak ditemukannya minyak di Seria pada tahun 1929, rakyat Brunei menikmati kesejahteraan hidup. Pendapatan perkapita Brunei adalah US$25.000 dan merupakan salah satu tertinggi di dunia (sumber: Majalah Fortune, February 1, 1999 page 54). Bahkan majalah Forbes menempatkan Brunei sebagai Negara terkaya kelima dari 182 negara karena ladang minyak dan gas alamnya yang luas.

Berbicara tentang pegawai negeri, Brunei adalah Negara yang termasuk tinggi jumlah pegawai negerinya, mencapai 12% dari total penduduk. Lebih tinggi dibandingkan Indonesia yang hanya 2% dari total penduduk. Sama dengan di Indonesia, menjadi pegawai negeri merupakan harapan banyak orang. Alasan yang melatari harapan itu adalah gaji dan bonus yang diberikan pemerintah.

Wilayah Brunei masih banyak diselimuti hutan. Pemerintah Brunei sangat menjaga kelestarian hutan dan keseimbangan alam. Karena itu, negara ini masih hijau dan udaranya relatif bersih. Memang faktanya, di kota saja kita masih akan menemui banyak pohon-pohon yang rimbun. Karena kelestarian hutannya ini, tak jarang pula ada tamu tak di undang (sebut saja monyet :D) masuk rumah mencuri makanan atau sekedar bermain di pohon-pohon.

2 Hari di Kuala Lumpur

Tiba di KLIA 2

Kami sampai di bandara KLIA 2 tengah malam. Setelah melewati perjalanan panjang di bandara akhirnya kami meluncur dengan taxi menuju Bukit Bintang,Kuala Lumpur tempat kami memesan hotel sebelumnya. Perjalanan dari bandara ke hotel terasa jauh, kira-kira satu jam-an. Sampai di Bukit Bintang sudah lewat tengah malam, tapi apa yang kami alami, macet, ya! Kawasan di tempat itu semakin malam semakin ramai pengunjung dan hotel kami ada di tengah-tengah keramaian itu.

Sarapan di Bukit Bintang

Pagi hari kami memulai perjalanan agak awal karena kami hanya punya waktu satu hari untuk jalan-jalan di sini. Setelah kami keluar, kami baru sadar di samping hotel kami terpampang gambar sangat besar pertunjukan penari perut. Oh, ternyata itu bar, makanya semalam samar-samar terdengar bunyi jedak jeduk musik sampai dini hari.

IMG_1158

Pizza Timur Tengah

Kami lanjutkan mencari tempat sarapan disekitar mall. Masih terlalu pagi, mall belum ada yang buka tapi sudah banyak pejalan kaki berlalu lalang. Kami memilih tempat makan bergaya timur tengah. Tak salah tempat ini menjadi destinasi wisata favorit orang-orang Timur Tengah. Sejauh kaki melangkah yang saya temui restoran bergaya timur tengah dan banyak pula wisatawan timur tengah di sekitar tempat ini. Makanan yang kami pesan pun unik juga, pizza rasa Timur Tengah dengan toping daging kambing, wow, beda sekali dengan pizza yang biasa kami makan, hehe..

Wisata Religi di Masjid Jamek

Usai sarapan, perjalanan kami lanjutkan dengan monorail ke masjid Jamek. Awalnya kami agak bingung dengan rute kereta di sini. Mungkin karena kami tidak siap peta seperti waktu kami di Korea. Setelah bertanya pada petugas akhirnya ngerti juga jalur kereta ke masjid Jamek.

DSCF5806

Masjid Jamek

DSCF5897

Masjid Jamek dilihat seberang sungai

Masjid Jamek terletak di dekat stasiun monorail sehingga mudah untuk dilihat. Begitu keluar dari stasiun akan langsung terlihat bangunan masjid, dan hanya butuh jalan kaki sebentar untuk sampai di sana. Masjid Jamek merupakan masjid tua bersejarah di Kuala Lumpur. Masjid yang dibangun pertama tahun 1909 menjadi saksi sejarah penyebaran agama islam oleh pedagang-pedagang dari India pada masa itu. Arsitektur bangunan masjid Jamek India Utara tradisional masih sangat kental terlihat dari gabungan unsur Moor dan Mughal. Seiring berkembangnya pembangunan kota, masjid ini semakin tersaingi dengan bangunan-bangunan tinggi di kanan kirinya yang semakin menutup keindahan sejati masjid.

Menelusur Sejarah di Dataran Merdeka

Dari masjid Jamek, perjalanan selanjutnya ke Dataran Merdeka. Dataran Merdeka merupakan destinasi wisata sejarah khususnya bangunan-bangunan tua. Mulai dari Old Seassond and Magistrates Court Building yang di bangun tahun 1910, dulunya berfungsi sebagai kantor Survey FMS.

DSCF5835

 

Lanjut berjalan, tidak jauh dari situ ada City Theater, bangunan teater tua yang dibangun tahun 1904, yang pada awalnya digunakan sebagai City Hall. Pada tahun 1992 bangunan ini pernah mengalami kebakaran. Sayangnya saat kami melewati bagian samping bangunan pemandangan orang tidur-tiduran di bagian samping bangunan membuat tampak kumuh. Sedangkan kondisi di bagian depan bangunan ada seorang penjaga yang berjaga. Kami memutuskan untuk tidak masuk, hanya berfoto-foto dan lanjutkan jalan kaki.

DSCF5819

Selanjutnya ada bangunan Old High Court Building, bangunan tua yang dibangun tahun 1915 yang dahulunya berfungsi sebagai Pengadilan Tinggi. Saat ini, bangunan ini digunakan oleh kementrian Informasi, Komunikasi, dan Budaya.

Lanjut jalan lagi, terlihat bangunan dengan jam besar yaitu bangunan Sultan Abdul Samad Building. Bangunan ini merupakan bangunan terbesar pada masanya. Awal dibangun sebagai Kantor Pemerintahan Baru. Pada tower di bagian tengah bangunan terdapat jam besar yang pertamakali berbunyi pada saat parade ulang tahun Ratu Victoria di tahun 1897.

photo 1-9

Di depan tak jauh dari bangunan Sultan Abdul Samad Building terdapat satu lapangan luas yang berdiri satu tiang bendera yang tinggi. Inilah yang dinamakan Dataran Merdeka. Letaknya diantara Royal Selangor Club dan Gedung Sultan Abdul Samad. Tiang bendera ini memiliki tinggi 100 meter dan termasuk salah satu tiang bendera tertinggi di dunia. Tiang bendera ini menjadi saksi kemerdekaan Malaysia pada tanggal 31 Agustus 1957.

photo 3-8

City Galery

Selanjutnya kami singgah di City Gakery. Bangunan ini masih sama corak arsitekturnya dengan bangunan-bangunan sebelumnya. Di depan samping bangunan ada patung I Love KL besar sekali dan banyak orang antri berfoto di bangunan itu. Namun yang menarik perhatian kami adalah aktivitas di bagian belakang bangunan ini. Nampak sebuah mobil menurunkan seekor kuda hitam besar. Karena tertarik kami pun mendekati kuda. Ternyata orang-orang disana ramah dan mengizinkan Anin membelai-belai kuda di dalam kandangnya.

photo 5

Anin dicium kuda

Pengalaman baru buat Anin bisa menyentuh kuda secara langsung bahkan mau dicium sama kuda 😀 :D. Disamping kandang kuda ada kereta kencana mewah yang memang disewakan untuk pengunjung berjalan-jalan dengan kereta kuda mengelilingi Dataran Merdeka.

photo 4-6

Matahari sangat terik pada masa itu jadi kami pun tidak begitu menikmati perjalanan. Kami berjalan melalui Nasional Textile Museum. Dan lanjut mencari minum di minimarket dekat situ karena tidak tahan dengan sinar matahari yang begitu menyengat. Setelah beristirahat sejenak perjalanan sejanjutnya menuju stasiun monorail yang ada di dekat masjid Jamek menuju Menara Petronas.

Ngadem di Menara Kembar Petronas

Keluar dari stasiun subway, menara kembar Petronas tidak nampak. Eh, benar saja, kami berada di sisi samping bangunan dan perlu berjalan memutar ke depan untuk bisa melihat menara kembar. Yup, sudah nampak dari depan sekarang tapi matahari masih terik jadi ngadem dulu di mall bawah menara kembar. Tidak jauh beda dengan mall lain di Indonesia. Kami hanya berputar-putar di dalam melihat-lihat tapi tidak beli apa-apa. Di bagian tengah banyak toko-toko yang menjual pernak pernik menara kembar. Setelah bosan melihat-lihat kami pun keluar. Masih panas juga matahari di luar padahal sudah agak sore. Ngadem saja di taman depan menara petronas sambil lihat orang foto-fotoan. Lucu lihat orang narsis di depan menara sambil bergantian minta foto. Kalau kami sih duduk aja, masih lelah dengan terik matahari.

DSCF5906

Menara Kembar Petronas

Tidak lama di menara kembar kami memutuskan untuk naik taksi menuju KL Tower atau menara Kuala Lumpur. Taksi dari depan menara kembar bisa di tawar lho, pandai-pandai menawar ya kalau kalian berkunjung ke sini. Kami pun meluncur ke menara Kuala Lumpur dengan taksi. Sebenarnya lokasi menara kembar Petronas dengan Menara Kuala Lumpur tidak terlalu jauh, namun akan menjadi jauh bila ditempuh dengan berjalan kaki.

Melihat Kuala Lumpur dari ketinggian

KL Tower

KL Tower (sumber: ageholdsnobunds.wordpress)

Menara Kuala Lumpur ini seperti halnya Monas di Jakarta atau Menara Makau. Menara Kuala Lumpur ini memiliki ketinggian 421 meter. Untuk menuju ke atas kita bisa naik elevator yang sangat cepat, sekitar 54 detik untuk sampai tempat observasi.

IMG_1168

Menara Kembar Petronas dilihat dari atas Menara KL

Dari tempat observasi dapat disaksikan pemandangan Kuala Lumpur secara keseluruhan. Di bagian atas lagi juga ada restoran berputar 360 derajat. Kalau menurutku, hampir sama dengan Menara Makau. Sudah sore dan perut sudah minta diisi, kami menyempatkan untuk bersantap sore di tempat makan di bawah Menara KL.

Lanjut kembali dulu ke hotel, rencananya mau menyegarkan diri mandi setelah seharian berpeluh kepanasan, trus jalan-jalan malam ke Pecinan dan menyusuri malam di Bukit Bintang, lalu pagi lanjut ke Bukit Caves. Dan ternyata dalam perjalanan taksi si kecil tertidur pulas, sampai hotel masih tidur. Kasihan mau bangunkan. Mungkin kecapean jalan seharian panas-panas. Akhirnya, malam itu berakhir di hotel saja dan paginya mengurungkan niat ke Batu Caves karena waktunya terlalu mepet untuk perjalanan ke bandara. Jadi, jalan-jalan saja di sekitar Bukit Bintang pagi-pagi lanjut sarapan hidangan timur tengah trus kembali ke hotel untuk persiapan ke bandara.

C U Kuala Lumpur, semoga kita bisa berjumpa kembali…….:D 😀

Dua Hari di Manila

Perjalanan pesawat dari Incheon ke Manila memakan waktu kurang lebih 4 jam. Kami sampai di Manila tengah malam dan segera menuju hotel yang berlokasi di Ortigas. Perjalanan dengan taksi dari air port NAIA memakan waktu kira-kira setengah jam dengan tarif 600 peso (padahal kalau dari hotel ke air port tarifnya hanya separuhnya). Sampai hotel lanjut istirahat.

photo 3-6 photo 1-6

Perjalanan hari pertama di Filipina kami mulai dengan sarapan pagi di RCBC Makati tower. Karena sudah ada janji dengan seorang teman yang bekerja di situ. Setelah sarapan kami lanjutkan perjalanan ke Ocean Park Manila. Perjalanan ke Ocean Park melalui jalan pinggiran pantai. Sayang pada saat itu hujan, jadi kami memilih tujuan wisata di dalam ruangan.

photo 1-7 photo 2-9

Sampai di Ocean Park, masih dengan ditemani hujan yang tidak begitu deras. Banyak juga orang yang sudah mengantri tiket masuk. Setelah mendapatkan tiket, kami mulai petualangan di Ocean Park sesuai rute yang telah disediakan. Mulai dari menikmati hilir mudik ikan-ikan besar di akuarium raksasa, melihat bermacam-macam jenis ubur-ubur, menyentuh ikan pari raksasa, bermain bersama penguin, merasakan spa fish, sampai menyaksikan pertunjukan anjing laut yang lucu-lucu.

photo 4-4

Bermain ice skating di Mall of Asia

Setelah semua rute terlewati kami melanjutkan perjalanan ke mall yang katanya terbesar nomor tiga se Asia. mall ini terhubung dengan Green Bell Mall 1-5, terhubung juga dengan Glorieta Mall 1-4. Tidak seperti di Indonesia, Mall di Filipina cenderung melebar dan hanya 4 lantai. Setiap kelar masuk mall kita harus bersiap-siap diperiksa oleh petugas keamanan ditambah lagi dengan detector logam. Awalnya saya heran juga dan pastinya tidak nyaman harus buka-buka tas ters setiap keluar masuk Mall. Setelah Tanya-tanya, ternyata memang di Filipina dengan mudahnya orang mendapatkan senjata api. Oleh sebab itu di tempat-tempat keramaian atau tempat fital seperti ATM, akan dijaga petugas keamanan yang lebih dari satu.

Yang menyenangkan dari Filipin ialah tarif taksi yang terjangkau, lebih murah daripada di Indonesia. Oleh sebab itu, daripada naik jeepney yang takutnya nggak tau mau turun mana, lebih mudah naik taksi.

jeepney

Jeepney (sumber: flick.com)

Berbicara mengenai Filipin tak lengkap bila tidak membahas Jeepney. Jeepney merupakan angkutan umum di Manila. Dinamakan jeepney karena bentuknya mirip dengan mobil jeep tapi belakangnya panjang. Konon katanya mobil modifikasian, jeepney ini sudah digunakan sebagai angkutan umum di Filipina sejak berakhirnya perang dunia 2. Tentara amerika yang kala itu akan pulang, memberikan mobil jeepnya pada warga Filipina dan kemudian dimanfaatkan menjadi angkutan umum.

mall_of_asia_2

Mall of Asia (sumber: kevblog.co.uk)

Hari kedua di Manila, masih kami manfaatkan untuk berjalan-jalan menjelajahi Mall yang banyak tersebar di Manila. Berburu baju dan barang-barang lainnya di Landmark dan Glorieta Mall sampai sore. Kemudian kami kembali ke hotel untuk selanjutnya berangkat ke air port.

Makanan Khas Korea Selatan

Tags

, , , , ,

Mau mencicipi berbagai makanan khas Korea? di sini saya rangkumkan beberapa makanan khas Korea Selatan yang wajib Anda nikmati saat berada di Korea.

  1. Kimchi

photo 1-2

Kimchi merupakan makanan khas korea yang terbuat dari sayuran fermentasi dengan aneka bumbu. Makanan yang biasa dibuat kimchi ialah sawi, lobak, dan mentimun. Kimchi merupakan makanan wajib yang selalu ada di setiap makanan di Korea. Rasa makanan ini asam pedas.

  1. Fried Chicken

photo 1

Ayam goreng yang satu ini kenapa wajib dicicipi? Karena rasanya yang beda dengan ayam goreng tepung fash food pada umumnya. Rasa tepungnya yang lebih padat dan renyah dengan perpaduan bumbu khas yang hanya bisa rasakan saat berada di Korea.

  1. Sup Ayam Gingseng

photo-4

Sup ayam gingseng merupakan kuliner khas Korea yang layak untuk dicoba. Terbuat dari ayam muda yang dimasak dengan gingseng kering, beras ketan yang sudah direndam sebelumnya, buah jujube kering, daun putih, dan jahe. Rasanya ringan dan menyegarkan karena terbuat dari ramuan obat yang dipercaya dapat menyehatkan. Makan Sup ayam gingseng lebih nikmat bila dipadukan dengan kimchi.

  1. Sup Kalbitang
kalbitang

(sumber: imgkid.com)

Sup Kalbitang atau sup iga sapi merupakan kuliner yang biasa disajikan di restoran tradisional Korea. Terbuat dari iga sapi yang dimasak dengan rempah-rempah khas Korea, jamur, dan bihun. Rasa kaldu dari iga sapinya terasa sekali, pas sekali dinikmati dengan bihun.

  1. Galbi

photo

Galbi merupakan kuliner khas Korea yang merupakan daging panggang. Daging biasanya dimarinate terlebih dahulu sebelum akhirnya dipanggang. Pelayan restoran akan membantu mematong-motong dagingnya dan memanggangkan daging. Cara memakan daging ini biasanya dengan daun selada. Daun selada diberi potongan daging kemudian diberi irisan bawang putih yang sudah dipanggang bersama daging, diberi sedikit garam dan saus ssamjang, saus yang dibuat dari fermentasi pasta kacang dan pasta capai, tutup bungkusan daun selada langsung masuk mulut, rasanya mak nyus…. 😀

  1. Bibimbab

photo 1-5 photo 2-7

Salah satu makanan khas Korea yang satu ini sudah sangat terkenal. Bibimbab merupakan nasi campur ala korea yang terbuat dari nasi putih dengan aneka sayuran dan lauk ditata di atasnya. Bibimbab biasanya disajikan dimangkuk bulat dengan aneka sayur berbagai warna ditata diatasnya. Cara makannya dengan diaduk jadi satu. Bisa ditambahkan saus atau pelengkap lain.

Sekedar pengetahuan, di Korea ada namanya Bachan. Bachan ini merupakan hidangan pelengkap makanan korea yang disajikan di mangkuk-mangkuk kecil. Bachan biasanya terdiri dari nasi, sup, kimchi, dadar gulung, dan masih banyak lagi. Semakin formal makanannya semakin banyak bachan yang akan disajikan di meja. Maka tak heran jika Anda pesan satu hidangan tapi makanan yang anda terima penuh satu meja dengan bachan yang bermacam-macam.

Berikut ini macam-macam Bachan atau pelengkap makanan Korea:

photo 1-3 photo 2-5 photo 2-6 photo 2-4 photo 3-5 photo 3-4 photo 3-3 photo 4-2 photo 4

Kuliner Korea Selatan (Jajanan Pinggir Jalan)

Mengunjungi suatu daerah atau Negara tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kulinernya. Saat akan ke Korea, makanan pertama yang ingin saya incipi ialah Tteokbokki karena sangking populernya makanan ini di drama Korea. Berhubung Negara nonmuslim, jadi saya memilih makanan yang sekiranya halal, meskipun tidak seratus persen halal.

  1. Tteokbokki

photo 2-3

photo 3

Tteokbokki merupakan kuliner Korea yang paling populer dan dengan mudah ditemukan di pinggir jalan atau pusat-pusat keramaian seperti di pasar atau tempat wisata. Makanan ini terbuat dari tepung beras yang direbus dibentuk silinder kemudian dipotong-potong, direbus lagi dengan saus pedas. Satu porsi Tteokbokki (piring kecil) seharga 2500-3000 won.

  1. Hotteok
hoddeok

Hotteok (sumber: all-thetown.blogspot.com)

Jajanan ini saya temukan ketika berada di Dongdaemun marker, dekat Doota. Hotteok merupakan pancake Korea yang terbuat dari tepung beras ketan, sekilas menurut saya seperti wingko tapi tidak pakai kelapa. Kita bisa memilih isiannya, ada gula coklat, madu, dan kacang giling atau biji-bijian. Rasanya manis kenyal-kenyal. Harga satu buah hotteok 1000 won. Tapi dijamin tidak akan cukup beli satu saja, maunya nambah lagi, hehe…

  1. Odeng
odeng21

Odeng (sumber: yunbie.blogspot.com)

Odeng merupakan makanan yang terbuat dari ikan. Cara membuatnya daging ikan dihaluskan dicampur tepung terigu. Ada yang bentuknya bulat seperti sosis ada juga yang pipih kemudian ditusuk seperti seperti sate kemudian direbus dalam kuah kaldu sayuran. Cara makannya bisa dimakan langsung atau dicocol dengan saus.

  1. Gurita atau cumi-cumi kering
Gurita dan Cumi-cumi kering

Cumi-cumi dan Gurita Kering (sumber: onlineshop-misscha.com)

Jajanan yang satu ini terbuat dari gurita dan cumi-cumi yang dikeringkan di atas arang. Gurita atau cumi-cumi kering biasanya sudah dibagi-bagi di gelas kertas.

  1. Kkultarae

14895396200_e08d4c6d92_z Kkultarae2

Kkultarae merupakan manisan berbentuk gulungan seperti benang terbuat dari madu dan gula berwarna putih dengan isian kacang-kacangan yang dihaluskan. Kalau menurut saya rasanya seperti arumanis.

Penjual Kkultara yang saya temui di Insadong adalah sekelompok anak muda. Mereka membuat langsung di depan pembeli sambil bernyanyi untuk menarik perhatian pembeli. Tak ayal, banyak juga orang lewat yang akhirnya berhenti karena tertarik dengan nyayian dan atraksi yang mereka buat. Jajanan ini biasa dijual dalam kotak, satu kotak isi 10.

  1. Hweori Gamja
kentang

(sumber: deer-luhan.blogspot.com)

Hweori Gamja merupakan panganan yang terbuat dari kentang utuh yang ditusuk menggunakan tusuk sate kemudian di potong spiral ditata memanjang kemudian di goreng. Cara penyajian makanan ini bisa dicocol dengan bubuk bumbu yang tersedia, seperti rasa keju, bawang, atau pedas.

  1. Jipangyi Ice Cream

photo 4-3

Jipangyi Ice Cream merupakan ice cream dengan cone yang panjang melengkung bagian bawahnya dan berlubang di bagian tengahnya. Es cream ini banyak ditemui di Dongdaemun market. Rasa ice creamnya lembut dengan cine yang renyah.

  1. Es buah

photo 4-7

Tidak tahu es ini nama koreanya apa. Saya membelinya ketika di Insadong. Terbuat dari serutan es dengan toping kadang merah dan buah-buasan kemudian di siram dengan susu coklat. Rasanya menyegarkan, apalagi dinikmati saat siang hari setelah lelah berjalan-jalan.

[Makau] Jelajah Asia Citarasa Eropa

Mengunjungi Makau merupakan dambaan bagi banyak orang, terutama buat saya. Beberapa kali melihat film yang mengambil setting di Makau memberi gambaran pada saya tentang wajah Makau secara umum. Bisa dibilang, Makau ini miniatur Eropa, negara kecil ini terletak di Asia. Meskipun berada di Asia, jangan dikira banguna-bangunan di sana seperti di pecinan. Makau yang merupakan koloni tertua di Eropa menggoreskan cerita menarik disetiap guratan arsitekturnya dan kini mampu bersanding dengan apik dengan arsitektur modern.

Dari akar sejarahnya, Makau adalah sebuah daerah administrasi khusus yang merupakan bagian RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Dengan luas wilayah hanya 29,5 km persegi, Makau menjadi salah satu destinasi wisata yang tak pernah sepi pengunjung. Tiap tahun Makau menerima tak kurang dari 26 juta wisatawan asing.

Salah satu magnet penggerak wisatawan ialah judi. Ya, Makau merupakan surganya para pecinta judi. Lebih dari separuh wisatawan asing yang datang ke Makau duduk di meja judi. Bisnis perjudian di negara ini menyumbang 70% pendapatan Negara.

lisboa

Lisboa Palace at Cotai (sumber: http://www.popeti.com)

Namun, tidak itu yang membuat saya ingin pergi ke Makau. Makau atau yang dalam bahasa setempat disebut Ou Mun, selalu menyimpan cerita menarik bagi para pengunjungnya. Sensasi serasa di Eropa inilah yang ingin saya rasakan. Merasakan Eropa dari arsitektur bangunan-bangunannya, dan tentu saja dari kulinernya.

Atmosfer Eropa di Senado Square

Pertama kali yang akan saya lakukan saat berada di Makau, merasakan armosfer Eropa dari arsitektur bangunan di kawasan kota tua Makau. Saya ingin melangkahkan kaki di jalanan Senado Square yang cantik, gaya paving bergelombang seperti ombak dengan warna hitam putih. Diam sejenak, merasakan bangunan-bangunan yang menjadi saksi sejarah, daerah ini menjadi pintu masuk Negara barat ke Tiongkok pada masa lalu. Menyaksikan kemegahan bangunan di kanan kiri jalan bekas peninggalan Portugis, sungguh sebuah akulturasi budaya yang unik yang dapat ditemukan di Senado Square ini, dan saya ingin merasakannya sendiri.

senado square

Senado Square (sumber: http://www.travelnix.com)

Ruins of St. Paul’s Crunch yang Menawan

Saya juga tak mau melewatkan mengunjungi reruntuhan Ruins of St. Paul’s Crunch. Masih dengan arsitekturnya yang menawan, reruntuhan gereja yang kini hanya menyisakan Fasad depannya ini menyimpan sejarah yang panjang perkembangan agama Kristen di Makau. Pertama kali di bangun tahun 1580 dan pernah menjadi gereja Katolik terbesar di Asia Timur pada saat itu sebelum akhirnya terbakar pada tahun 1835, hingga kini hanya menyisakan bagian depan gereja.

the-ruins-of-st-pauls

Ruins of St. Paul’s Crunch (sumber: chinahighlight.com)

Menikmati Makau dari Makau Tower

Mengunjungi suatu negara wajib hukumnya menyinggahi landmark negara tersebut. Seperti halnya Indonesia memiliki Monas atau Malaysia memiliki Twins Tower, Makau memiliki Makau Tower. Bangunan menjulang tinggi sejak tahun 2001 ini memiliki ketinggian 338 meter.

makau tower

Makau Tower (sumber: aomen.city8.com)

Menara yang dirancang oleh Gordon Moller, seorang arsitek terkenal asal New Zealand ini menawarkan daya tarik yang luar biasa. Mulai dari menyaksikan panorama Peal Delta River sampai menyaksikan kota Makau di malam hari yang spektakuler. Tak ketinggalan juga restoran yang dapat berputar 360 derajat di lantai 59 dan 60, memungkinkan saya melihat kota Makau secara keseluruhan sambil menikmati hidangan ala Portugis di restotan itu. Menakjubkan, semakin membuat saya ingin segera terbang ke Makau.

restoran makau tower

Restoran berputar Makau Tower (sumber: travel.detik.com)

Pelangi di Nam Van Lake Cybernetic Fountain

Masih ada lagi tempat yang tak kalah menakjubkan, Nam Van Lake Cybernetic Fountain Makau. Masih berbau Portugis, Fountain Cybernetic ini diciptakan oleh perusahaan Portugis-Spanyol. Air mancur terbesar buatan manusia se-Asia Tenggara ini terdapat di Avenida de Praia atau tepatnya berada di depan terminal Ferry Makau. Tidak seperti pertunjukan air mancur pada umumnya, Cybernetic Fountain ini dilengkapi dengan teknologi sinar laser yang berwarna-warni. Beberapa canonnya mampu menyemprotkan air ke udara dengan ketinggian 70-80 meter. Saat canon menembak ke udara, kita akan dapat menyaksikan pelangi dengan warna-warna cerah. Cantik bukan? Membayangkannya saja sudah merasa menakjubkan, apalagi menyaksikannya secara langsung.

fountain

Nam Van Lake Cybernetic Fountain Makau (sumber: makau.com)

Romantisme The Venetian Resort

Yang satu ini tidak boleh saya lewatkan saat berada di Makau, merasakan Italia-nya Makau di Venetian Resort. The Venetian Resort selesai dibangun tahun 2007 dan secara resmi dibuka pada 28 Agustus. Tempat yang pernah dibuat syuting drama Korea ‘Boys Before Flower’ ini menyimpan begitu banyak keindahan dengan segala fasilitasnya, mulai dari tempat judi sampai dengan tempat berbelanja. Secara umum, desain resort ini merupakan replika kota Venesia di Italia. Kanal-kanal buatan di Venetian lengkap dengan gondola yang akan membuat pengunjung seolah berada di Venezia, Italia. Tak kalah pula atap bangunan di atas kanal disulap seolah langit biru lengkap dengan awan putih, menambah suasana romantis.

venetian

Gondola di Resort Venetian (sumber: commons.wikimedia.com)

Icip-icip Kuliner Makau

Merasakan suasana Eropa di Makau tak lengkap rasanya bila tidak mencicipi kuliner yang melengkapi rasa Eropa. saya ingin berburu kuliner di kawasan Rua do Cuncha. Memborong aneka cake permen dan manisan buah-buahan di Koi Kei Bakery. Makan makanan laut di restoran ala Portugis ‘O Santos’. Tidak ketinggalan juga Portuguese Egg Tart, makanan satu ini selalu menjadi topik wajib jika sedang membincangkan kuliner Makau. Mini puff pastry renyah gaya Portugis dengan isian custard lembut dari adonan susu dan kuning telur ini tak boleh terlewat jika saya berkunjung ke Makau.

kulinermakau

Portuguese Egg Tart (sumber: chinapanduwisata.com)

Makau selalu menawarkan berbagai tempat menarik untuk dikunjungi. Dengan latar belakang sejarahnya, Makau menyajikan destinasi wisata layaknya sedang berada di Eropa. Bukan hanya sekedar arsitektur bangunan peninggalan Portugis saja yang kental rasa Eropa, melainkan secara keseluruhan perpaduan budaya Eropa dan Asia mampu berpadu dengan harmonis di Makau.

Tak cukup rasanya hanya menceritakan Makau lewat tulisan sambil membayangkan, saya harus mengunjungi Makau sesegera mungkin, so, tidak hanya bisa berkoar-koar tentang keindahannya, tentang makanannya, tidak hanya bertatapan mata dengan penduduk asli sana, tapi juga langsung berjabat tangan, sembari menikmati senja di Makau yang sudah pasti indah dan tak akan terlupakan.

Makau….I’m Coming…

twitter02 twitter01 MGTO

Dongdaemun Design Plaza dan Dongdaemun History & Culture Park

Hari terakhir di Korea, masih ada waktu setengah hari, kami memilih berjalan kaki ke Dongdaemun. Tujuan kami kali ini ke Dongdaemun Design Park Plaza. Lokasinya tepat di depan plaza Doota tinggal menyeberang jalan saja Anda akan menemukan desain futuristik yang menakjubkan.

DDP2

Dongdaemun Design Plaza (sumber: openbuildings.com)

DDP

Dongdaemun Design Plaza (sumber: korean.visit.co.kr)

IMG_0793

DPP di malam hari

Dirancang oleh arsitek terkenal dunia, Zaha Hadid, DPP adalah arsitektur atipikal terbesar di dunia. DPP dibagi menjadi lima ruangan, yaitu, Art Hall, Museum, Desaign Lab, Desaign Market, dan Dongdaemun History and Culture Park.

IMG_0822

Di depan Dongdaemun Design Plaza

IMG_0834

Di bawah Dongdaemun Design Plaza

IMG_0832 IMG_0826

Art Hall terletak di lantai paling bawah, yang merupakan tempat untuk industry kreatif Korea. Di sana banyak toko-toko yang menjual berbagai macam produk kreatif Korea. Ada juga Aula yang merupakan tempat untuk konverensi, pameran perdagangan, fashion show, konser, dan pertunjukan.

IMG_0828

Batu-batuan peninggalan jaman Joseon masih dibiarkan utuh ditengan modernnya bangunan

Yang menarik perhatian saya adalah History Culture Park yang merupakan taman terbaru di pusat kota Seoul. Taman ini memberikan gambaran sekilas tentang daerah ini yang dulunya pernah menjadi tempat pelatihan militer selama dinasti joseon.

Banpo Bridge

Dari Itaewon kami melanjutkan perjalanan dengan bus 405 ke Banpo Bridge. Saat naik bus bilang saja ke supir kita mau ke Banpo Bridge, nanti kalo sudah sampai pak supir akan memberi tanda.

Bus berhenti di bawah jembatan dan kami turun. Sebuah pemandangan yang luar biasa menyambut kami. Saat kami sampai disana sekitar pukul 4 masih terang. Di sebelah selatan Banpo terdapat tiga buah bangunan yang terletak di atas pulau buatan di atas sungai Han. Usut punya usut, pulau terapung ini bernama Viva. Bentuk bangunan Viva menyerupai putik bunga. Viva merupakan tempat hiburan dan pameran. Pulau terbesar bernama Vista sedangkan pulau yang terkecil bernama Terra. Kami bisa menikmati keindahan sungai Hangang dari sini. Sambil menunggu gelap kami menghabiskan waktu di Vista.

pulau viva

Pulau Viva (Sumber: unikversity.blogspot.com)

The Glowing Island - (Seoul, South Korea)

Vista di malam hari (sumber: blamethemonkey.com)

P1230569

Vista

ungu

Pulau Viva (sumber: honeypinkmellon.blogspot.com)

P1230512

Jembatan Banpo, gambar diambil dari Terra

P1230545

Foto diambil dari Terra dengan latar belakang jempatan Banpo

P1230693

P1230658

Suasana di depan Vista Pub

Bosan di Vista, kami mulau berjalan ke area taman. Terdapat TV yang besar sekali di area taman. Di sana banyak sekali orang Korea berkumpul di sore hari. Semakin sore banyak tenda-tenda kecil di bangun di area taman. Mereka membawa makanan dan hewan peliharaan. Pemandangan yang indah sekali. Anin juga ternyata suka bermain dengan anak-anak Korea di sana.

P1230674

TV besar di tepi sungai Han

P1230684

Anin bermain bersama anak-anak Korea

P1230703

Taman di dekat Banpo Bridge, tampak warga sedang bersantai dengan mendirikan tenda

P1230706

Jalanan taman sungai Han

P1230711

Pemandangan warga Korea sedang berkumpul di taman

P1230715

seorang warga Korea sedang bersantai di tenda

Sekitar jam 6 kami berpindah ke sisi lain jembatan. Di sana sudah banyak pengunjung. Warga local pun ternyata banyak yang menggelar tikar sambil membawa makanan menantikan tarian air Banpo Bridge. Tak lama menanti akhirnya mulai juga pertunjukan.

rainbowfountain

Rainbow Fontain (sumber: plus.google.com)

P1230723

bersama warga lokal menikmati rainbow fountain Banpo Bridge

IMG_0773

Ramainya suasana Banpo Bridge saat sore hari, warga lokal berbaur dengan turis menyaksikan Rainbow Fountain

Di Banpo Bridge ini terdapat pertunjukkan air mancur yang indah dan romantis. Air mancur yang disebut rainbow fountain ini adalah pusat daya tarik atau pesona Banpo Bridge. Air mancur berada di sisi kiri dan kanan banpo bridge dan memanjang sepanjang Banpo Bridge. Dinamakan rainbow karena air nya memang berwarna-warni seperti pelangi. Rainbow Fountain tersebut berasal dari teknologi canggih lampu-lampu LED yang dipasang di Banpo Bridge. Air mancur tersebut juga akan menari-nari beratraksi diiringi lagu-lagu yang akan semakin membius penontonnya. Air mancur yang juga berasal dari air di sungai Han tersebut adalah hasil terobosan yang kreatif pemerintah Korea Selatan sejak tahun 2007.

Tak kalah dengan rainbow fountain, bangunan-bangunan di pulau Viva juga menampilkan pemandangan gemerlap pada dinding-dinding bangunannya yang bisa berubah-ubah warna.

Masjid Raya Itaewon

Di hari ke-4 ini kami ada janji dengan seorang teman suami yang bekerja di Korea. Kami janji bertemu di Insadong. Acara temu kangen ini kami manfaatkan untuk sekali lagi menikmati keindahan Insadong. Apalagi teman kami bisa berbahasa Korea jadi memudahkan kami bila ingin membeli sesuatu. Dia juga memberi kami banyak pengetahuan tentang Korea yang belum kami tahu sebelumnya. Sepanjang perjalanan juga saya belajar beberapa bahasa Korea dengannya, tapi sayangnya cepat sekali menguap, ah susah sekali menghafalnya, hehe….yang aku bisa hanya sapaan dan ucapan terima kasih saja.

14895419600_36d4e6bb51_z

di toko acessoris, Insadong. kami sedang menawar harga casing HP. Penjual menjelaskan memakai gambar.

Perjalanan selanjutnya ke Itaewon. Saat ini kami ber-4 ke Itaewon. Perjalanan dengan subway ke Itaewon dari Insadong harus berganti satu kali jalur kereta, lumayan jauh. Sesampainya di Itaewon yang pertama saya rasakan lebih banyak orang asing di sini. Mumpung ada teman kami, kami ingin makan daging khas Korea. Selama ini kami agak takut tiap kali mau makan daging, takut daging babi. Akhirnya keturutan juga makan daging seperti di drama-drama Korea di sebuah restoran dekat 7-eleven. Rasanya nendang banget ditambah lagi berbagai hidangan pelengkap yang menyertai makanan utama banyak sekali.

photo

Makan siang di Itaewon

Setelah makan siang tujuan kami selanjutnya menemukan masjid Itaewon. Langkah pertama kami ke information center yang ada di dekat restoran, letaknya di pinggir jalan jadi kita akan dengan mudah menemuinya. Seperti biasa kami di beri peta dan dijelaskan letaknya. Ada juga pemandu wisata bertopi koboi merah dengan kaos merah juga seperti yang kami temui di Bukchon Hanok Village. Ternyata agak susah menemukan masjid Itaewon ini. Kami harus Tanya ke beberapa orang. Yang terakhir kami bertemu dengan orang-orang kulit hitam yang mengajak kami untuk jalan bersama ke masjid.

14895275768_b1edc0acec_z

Jalan di Itaewon

Saat jalan ke masjid, kami melewati tempat yang menurutku dengan nama aneh. Di beberapa tempat terpampang nama yang sama. Ternyata teman kami yang bisa baca tulisan Korea menjelaskan bahwa itu tempat prostitusi. Dia menunjukkan sebuah tulisan yang tertera di pintu masuk yang tentunya kami hanya tau huruf 19 saja. Tulisannya, hanya 19 tahun ke atas yang boleh masuk. Ouch….

15081996325_00852f2bf7_z

Suasana di area dekat masjid Itaewon

Di area dekat masjid kami baru menemui suasana Islamnya. Ada toko daging yang menjual daging halal dan beberapa mini market yang penjaganya orang timur tengah. Ada juga beberapa toko yang menjual perlengkapan muslim. Di sini kami baru bisa menemui mie halal produk Indonesia. Kami juga menemui beberapa orang Pakistan dan India berkerudung.

15058973686_670e605efb_z

Gerbang Masjid Itaewon

15081551882_040ff51a1b_z

Masjid Itaewon

14895247430_e9c1303c70_z

Masjid Itaewon

Sampailah kami di Masjid Itaewon. Masjid yang terletak di tengah-tengan permukiman padat penduduk. Banyak juga turis lokal yang berkunjung ke masjid sekedar untuk melihat-lihat dan berfoto-foto. Mereka memakai kain syal untuk menutupi rambut mereka.

14895270589_8a7697f8a9_z

Turis lokal dan asing di masjid Itaewon

Menurut informasi yang kami dapat, masjid ini merupakan masjid pertama yang didirikan di Korea. Dengan luas kurang lebih 5000 meter persegi  mesjid ini resmi didirikan pada tahun 1974 dengan dihadiri 55 perwakilan dari 20 negara.

14895327347_5ce9b05998_z

Sekolah Islam di Itaewon

Mengintip arsitektur bangunan masjid yang megah dan memiliki beberapa ruangan seperti lantai pertama dari rumah masjid ruang pertemuan dan kantor dari Korea Muslim Federation, di lantai kedua adalah musola pria (ruang doa) seluas 427 meter persegi, dan di lantai ketiga adalah musola perempuan (ruang doa). Di tempat ini juga dibangun sebuah madrasah yang dijadikan sebagai lembaga pendidikan Islam bagi anak-anak, Pusat Penelitian Kebudayaan Islam dan Organisasi Islam lainnya.

15058896266_96c77aa9d1_z

Grafiti di jalan dekat masjid Itaewon

15058889026_3d051bb465_z

Itaewon dilihat dari Masjid

Dongdaemun Market

Dongdaemun Market

Perjalanan berlanjut ke Dongdaemun Market. Perjalanan ke Dongdaemun market bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 15 menit dari penginapan kami. Pada pembahasan sebelumnya kita telah membahas tentang Namdaemun,Myeongdong, dan Insadong Market kali kita menuju ke Dongdaemun. Apa yang menarik dari Dongdaemun dan yang membedakan dengan tiga market sebelumnya? Setelah berjalan kaki menelusuri trotoar dengan menikmati pemandangan bangunan toko dan rumah makan di kanan kiri jalan sampailah kami di Dongdaemun Market.

dongdaemun1

Dongdaemun Market (sumber: korea.panduanwisata.com)

Dongdaemun Market merupakan sebuah kompleks perbelanjaan terbesar di Seoul yang sudah ada sejak 50 tahun lalu. Berbeda dengan Namdaemun, Myeongdong, dan Insadong, Dongdaemun Market lebih menyajikan pilihan belanja yang beragam. Jika di Myeongdong kita disuguhi butik-butik dengan harga baju yang harganya lumayan mahal, di Dongdaemun ini kita bisa mendapatkan pakaian dengan harga yang lebih terjangkau.

dongdaemun4

Doota, salah satu mall di Dongdaemun (sumber: wolipop.detik.com)

Dengan dikelilingi sebanyak 26 mall, Dongdaemun Market bisa menjadi tujuan belanja yang memuaskan pengunjungnya. Destinasi belanja di sini merupakan perpaduan antara tempat belanja tradisional dan modern. Lebih dari 50.000 penjual yang menjual berbagai macam produk, mulai dari make up, busana, tekstil, sepatu, perlengkapan olah raga, mainan anak-anak, peralatan rumah tangga, hingga stationary.

dongdaemun

Dongdaemun Market (sumber: koreanloversk-pop.blogspot.com)

dongdaemun2

Dongdaemun Market (sumber: korea.panduanwisata.com)

Setelah lelah menjelajah mall dengan berbagai macam produk yang membuat dompet terkuras, saatnya melepas lelah sejenak dengan duduk dan menikmati kuliner jajanan Korea. Yang menyenangkan di sini, di depan mall disediakan tempat duduk dan tentu saja penjual jajanan juga buka lapak di depan mall. Mulai dari Tteokbokki, Odeng, Hotteok, ice cream dengan kerupuk yang panjang yang dinamakan Jipangyi, dan masih banyak lagi. Sejenak melepas lelah duduk-duduk di depan mall dengan menikmati kuliner dan menyaksikan orang-orang berlalu lalang.

dongdaemun3

Jajanan pinggir jalan Dongdaemun Market (sumber: twirlylollypop.blogspot.com)

Pada malam minggu suasana di Dongdaemun akan sangat berubah. Keramaian akan bertambah dengan adanya konser musik di depan salah satu mall. Saat saya di sana sedang ada konser girl band, tidak tahu apa nama girl bandnya. Kami hanya sebentar saja ikut berbaur dengan keramaian para pemuda pemudi Korea yang juga ikut menyaksikan Konser. Berhubung si kecil sudah mulai rewel akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke penginapan.