Nami Island

Dari Petite France kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Nami. Pulau Nami merupakan sebuah pulau kecil berbentuk setengah lingkaran berdiameter 5 km. Pulau ini memiliki luas area 480.000 m2, terletak di area bendungan Cheongpyeong, Chuncheon-si, Gangwondo. Bila berkunjung ke Korea tak lengkap rasanya bila tidak mengunjungi pulau ini.

Pulau yang terkenal sejak dibuat syuting drama Korea ‘Winter Sonata’ ini merupakan pulau yang indah dengan pohon-pohon yang berjajar rapi. Nama pulau Nami sendiri diambil dari nama seorang pahlawan Korea Selatan, yaitu Jendral Nami. Dia dikubur di pulau ini dan namanya diabadikan menjadi nama pulau ini.

14887064660_4f994f0f98_z

Feri ke dan dari pulau Nami

15072803002_509529db30_z

Di atas kapal Feri

Untuk sampai ke pulau ini, Anda harus meneruskan perjalanan menggunakan kapal feri. Kapal feri ke pulau Nami berbentuk lucu hampir seperti kapal selam dan dihiasi bendera dari berbagai Negara disekelilingnya. Perjalanan menggunakan kapal feri ke pulau Nami memakan waktu kurang lebih 5 menit.

15050187296_4945970ba2_z

Sambutan di pulau Nami

14886482399_504fc17b23_z

Gerbang Pulau Nami

14887041560_c2ee9c5da6_z

Di Depan Gerbang Pulau Nami

Saat tiba di pulau Nami, Anda akan disambut dengan sebuah taman kecil berbentuk hati dengan dua manusia salju diantaranya. Semakin masuk ke dalam Anda akan disuguhi pemandangan pohon-pohon berjajar rapi di kanan kiri jalan.

14886498979_2b03a9cb7e_z

Pepohonan di Pulau Nami

14886960129_931b3a0403_z

Tnda Tangan Para Pengunjung Pulau Nami

15072886732_9f5f9e5dd7_z

Jajaran Pohon di Pulau Nami dihiasi Balon-balon yang dapat menyala disaat gelap

15073634675_38c2eb567c_z

Bermain di pepohonan Pulau Nami

15073233475_e7612d79a1_z

tempat duduk dari kayu dipinggir jalan sepanjang jalan Pulau Nami

Tak hanya disitu saja, di sisi lain pulau Anda akan dapat menyaksikan sebuah padang rumput hijau dengan pohon-pohon besar rindang yang berjajar di tepi pulau.

15050435586_38b10514ab_z

Padang Rumput di sisi lain Pulai Nami

15073648615_cdc1ca997a_z

Patung-patung di Pulau Nami

15070271371_92c717a58f_z

Bunga liar di Pulau Nami

15050482446_7b7117d8c5_z

Kereta Wisata yang mengelilingi Pulau Nami

14886912378_9fd31d7191_z

Patung Winter Sonata

Di tengah pulau terdapat tempat penyewaan sepeda, tempat bermain, tempat makan, dan ada mushola juga. Jika Anda berjalan masuk lagi Anda akan menemukan patung aktor dan aktris pemeran ‘Winter Sonata’. Di spot itu paling menjadi favorit foto para pengunjung pulau Nami. Tidak hanya di situ saja, semakin Anda menjelajah, semakin banyak pemandangan menarik yang akan Anda temukan di pulau ini.

Transport ke Pulau Nami

  • Kereta Api

Perjalanan dengan kereta api dari stasiun kereta Cheongyangni Seoul menuju ke stasiun Gapyeong yang tidak jauh dari pulau Nami. Perjalanan dengan kereta memakan waktu 75 menit. Dari stasiun Gapyeong perjalanan dilanjutkan dengan taksi menuju dermaga Gapyeong. Biaya taksi kurang lebih 3.000 Won.

  • Kereta ITX (Intercity Train Express)

Perjalanan dari stasiun Yongsan Seoul ke Chuncheon, propinsi Gangwon-do. Dari stasiun Yongsan naik kereta di line 1, atau dari Cheongyanni naik kereta line 1. Perjalanan dari stasiun Cheongyanni ke stasiun Gapyeong kurang lebih memakan waktu 45 menit. Biaya tiket ITX 5.700 Won. Perjalanan stasiun Gapyeong dilanjutkan dengan taksi ke dermaga pulau Nami. 

  • Shuttle Bus

Setiap hari bus berangkat dari samping Tapgol Park/Pagoda Park pada pukul 09.30 pagi dan kembali dari Nami Island pada pukul 16.00. Untuk ikut bus Naminara Republic ini kita harus membayar tiket bus PP seharga 15.000 Won, dan untuk masuk ke Nami harus membayar tiket atau istilahnya Visa Entry sebesar 8.000 Won untuk wisatawan asing. Sementara bagi warga Korea harus membayar tiket seharga 10.000 Won.

Untuk pemesanan dan pembelian tiket shuttle bus dan Nami Island hubungi:

Naminara Republic Seoul Office

Alamat: Gallery Sang 157, Lantai 3, Insa-dong, Seoul
Tel: 02-753-1247 (Korea) atau +82-2-753-1247 (dari luar Korea)

Email: namibus@naminara.com

Catatan:

– Sebaiknya hubungi beberapa hari sebelumnya, terutama jika pergi di akhir pekan.

– Pembayaran bisa dilakukan dengan transfer bank, atau cash yang nanti akan diberikan langsung kepada pengemudi bus.

Cara untuk ke Tapgol Park / Pagoda Park di Insadong:

– Naik Line 1, 3 atau 5 ke Jongno 3 (sam)-ga Station dan keluar dari Exit 1, jalan lurus sampai ketemu Tapgol Park / Pagoda Park.

– Naik Line 1 ke Jonggak Station dan keluar dari Exit 3, jalan lurus menuju Tapgol Park, dimana Anda akan melihat bus-bus yang parkir di sampingnya.

  • Mobil Sewaan

Untuk pemesanan mobil ini, Anda bisa menghubungi pemilik guesthouse.

Petite France

Setelah melalui perjalanan yang panjang, hujan, macet, sampailah kami di sebuah kompleks rumah mini Perancis. Setelah kena macet kami baru menyadari kalau hari ini hari sabtu, dimana para pelajar Korea juga sedang libur musim panas. Perjalanan dari Dongdaemun sampai Petite France ditempuh hamper 2 jam perjalanan, jalanan padat merayap.

14967338256_b9b734938d_z

Gambar: Petite France

Petite France merupakan sebuah desa budaya yang terletak di lereng gunung di Gapyeong, Gyeonggi-do. Dinamakan Petite France diambil dari bahasa perancis, ‘petite’ yang artinya mini, Petite France artinya mini perancis. Sebuah tempat dengan bangunan yang eksotis yang terdiri dari 16 bangunan.

petite6

Gambar: Petite France

petite5 petite4

Tidak hanya bangunan rumah, disini Anda juga dapat melihat gedung pertunjukan, gedung peringatan Saint-Exupery, Grand Theater, Small Theater, Orgel House, Gallery, Lokasi syuting drama korea (Beethoven Virus, Secret Garden, My Love From The Star), Observatorium, Panggung terbuka, studio, air mancur, ruang bermain, Bistro, cafeteria, dan masih banyak yang lain. Anda juga dapat menikmati aktivitas lain seperti menyaksikan pertunjukan wayang golek, alunan music perkusi, gelembung sabun, dan lainnya. Pastikan jam tayang pertunjukan sebelum Anda datang kesini, karena saat saya datang ke sini sudah tidak kebagian atraksi pertunjukan.

ptite1 petite2  

Untuk mencapai tempat ini Anda bisa menggunakan alat transportasi bus. Dari terminal bus Seoul atau terminal bus Sangbong naik bus antar kota menuju Cheongpyong. Dari terminal Cheongpyeong naik bus menuju Goseong-ri, dengan perjalanan kurang lebih 15 menit. Bus berangkat pukul 06.30, 09.00, 10,30, 11.30, 14.20, 15.20, 17.30, dan 19.30.

14989993742_cd98de39bc_z14803649180_73b52572f4_z

Untuk lebih mudah lagi bisa tanya pemilik guesthouse cara mudah ke Petite France. Nanti pemilik guesthouse akan menawarkan mobil travel yang bisa gabung dengan orang lain atau pilihan yang lain. Untuk saya, saya lebih memilih menggunakan mobil pribadi sewaan karena kondisi saya yang membawa anak kecil. Keuntungannya, sepanjang perjalanan kami bisa mengobrol dengan pak supir yang berbahasa Inggris. Banyak Informasi yang kami peroleh dari dia, tidak hanya tentang wisata tapi juga pengetahuan tentang Korea lebih luas lagi.

Tiket masuk ke Petit France untuk dewasa 6.000 Won. Harga tiket sebenarnya sih 8.000 Won karena ada pak supir (entah dia ngomong apa ke petugasnya) akhirnya kami dapat diskon.

Myeongdong

Perjalanan selanjutnya masih menggunakan taksi menuju pusat perbelanjaan Myeongdong. Begitu masuk gang kami dibuat takjub dengan padatnya pengunjung tempat ini. Berbeda dengan tempat perbelanjaan lainnya, Myeongdong lebih dikenal sebagai pusat fashion dan kosmetik. Di kanan kiri jalan banyak butik menjual aneka fashion item mulai dari merk lokal hingga merk internasional.

myeongdong1

Gambar: Myeongdong shopping center

Bagi Anda yang menyukai model-model baju atau fashion yang sedang digemari anak-anak muda di Korsel, di sinilah tempatnya. Tidak hanya fashion K-pop ala boyband dan girlband Korea, di Myeongdong pun terdapat macam fashion dari belahan dunia. Myeongdong juga menjadi pusat kosmetik, dimana kita bisa dengan mudah menemukan outlet kosmetik terkenal Korea.

myeongdong2

Gambar: Salah satu rumah makan di Myeongdong (sumber: english.visitkorea.or.kr)

Capek berkeliling Myeongdong, saatnya mengisi energi. Restoran fast food seperti McDonald dan KFC bisa Anda temukan disini. Jangan kaget bila makan di sini, karena Anda akan menyaksikan orang-orang membersihkan sendiri peralatan makan mereka setelah selesai makan.

myeongdong

Gambar: Pernak-pernik yang dijual di pinggir jalan Myeongdong (sumber: mrsmartinezravesandants.blogspot.com)

Beberapa pernak-pernik dan aksesoris pun banyak dijajakan oleh pedagang di pinggir-pinggir jalannya. Tentu dengan harga yang miring, barang-barang tersebut dapat menjadi oleh-oleh yang cantik dari Korea. Meskipun ramai, jalanan di Myeongdong cukup nyaman untuk dilalui. Kebanyakan gang-gang diperuntukkan untuk pejalan kaki.

N Seoul Tower

Dari Insadong, tujuan kami selanjutnya ke Namsan tower. Sebenarnya, dihari sebelumnya saya sempat melihat bus bertuliskan Namsan Tour tujuan ke Namsan tower.

bus n seoul.muslimbackpackerseoul

Gambar: Bus Namsan Tour (sumber: muslimbackpackerseoul.com)

Tapi setelah menunggu lama tidak kami temukan bus tujuan ke Namsan tower lewat di depan kami. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk naik taksi ke N Seoul Tower. Taksi kami berhenti di stasiun cable car. Untuk mencapai N Seoul Tower kami harus melanjutkan perjalanan menggunakan cable car mengingat letak menara di atas gunung.

cablecar,ayrob.org

Gambar: Cable Car Namsan Tower (N Seoul Tower), (sumber: Ayrob.org)

15072653995_0fb2fe436b_z

Gambar: N Seoul Tower

Sekedar info saja, Namsan Tower atau Seoul Tower adalah sebuah pemancar radio yang terletak di Seoul, Korea Selatan. dinamakan Namsan Tower karena memang terletak di gunung Namsan. gedung ini dibangun pada tahun 1969 dan baru dibuka untuk umum pada tahun 1980, tinggi menara ini mencapai 236.7 meter (777 kaki) dan berada di ketinggian 479.7 meter (1.574 kaki) diatas permukaan laut. Menara ini awalnya dinamai menara Namsan atau menara Seoul, Namun setelah pemilik menara bekerja sama dengan CJ Corporation, menara ini dinamai Menara Seoul N (nama resmi menara Seoul CJ).

15049756596_9f41a767f3_z

Gambar: Pertunjukan seni tradisional korea

14987070961_339c08d427_z

Gambar: Pertunjukan seni tradisional korea

14990176415_05fabbf9e4_z

Gambar: Atraksi senjata para pendekar Korea

14886128617_c12c59b20a_z

Gambar: Penutupan pertunjukan di pelataran N Seoul Tower

Tepat saat kami sampai di atas sedang ada pertunjukan. Para pengunjung disuguhi dengan berbagai atraksi menarik dengan diiringi musik tradisional korea. Yang paling menegangkan ialah atraksi menggunakan pedang, diiringi dengan musik tradisional Korea serta pemainnya yang menggunakan kostum tradisional Korea.

15072305602_4578d80c19_z

Gambar: Berfoto di maskot N Seoul Tower

Yang paling terkenal di menara ini ialah tedy bear museum. Sayang saat kami di sana museum dan menara sedang tidak dibuka. Mungkin karena cuaca sedang mendung berangin. Kami juga sempat menyaksikan menara berayun pelan ke kanan dan ke kiri terkena angin. Aih…ngeri juga ya.

gembok n seoul.world-walk-about.com

Gambar: Pohon “Gembok Cinta” (sumber: world-walk-about.com)

Tidak hanya itu, di tempat ini juga terkenal dengan gembok cintanya. Banyak pasangan muda-mudi yang menulis namanya pada gembok kemudian gembok ditempelkan di pohon besi khusus yang dibuat untuk menempel gembok, lalu gemboknya dibuang jauh-jauh.

14803526100_0a1aaf9124_z

Gambar: Jalan menanjak dari stasiun cable car menuju Namsan Tower

Transportasi ke Namsan tower bisa menggunakan cable car atau bus. Jika menggunakan cable car biaya sekali jalan 6.500 Won, jika pulang pergi 8.500 Won, belum lagi biaya taksi. Sedangkan bila menggunakan bus cukup dengan 1.200 Won Anda akan diantar sampai parkiran atas, tidak perlu menggunakan cable car lagi, lebih hemat.

Insadong Market

Perjalanan dari Bukchon Hanok Village ke Insadong Market kami tempuh dengan berjalan kaki. Karena dari stasiun Anguk jalur ke Hanok Village dan Insadong Market berlawanan, jadi kami harus jalan kembali kearah stasiun, lalu ikuti petunjuk jalan. Jika ragu-ragu dengan jalan yang akan dituju, kalian bisa memanfaatkan jasa pemandu wisata yang ada di depan Hanok Village untuk bertanya.

15072855355_7cd70ea381_z

Jalan di Insadong Market

Insadong market jelas berbeda dengan Namdaemun market. Bila Namdaemun adalah pasar tradisional seperti kebanyakan pasar tradisional di Indonesia, Insadong market ini lebih ke pasar wisata. Saat memasuki gang pasar ini, kita akan disuguhi pemandangan yang asri, pohon-pohon di kanan kiri jalan, jalanan yang luas, dan toko-toko penjual oleh-oleh.

14986895001_d5fa4f98d3_z

Kerajinan Kipas dan Lukisan

14803447178_d75840f81a_z

Lukisan di Insadong Market

Di pasar ini banyak dijual kerajinan tangan khas Korea. Item yang populer adalah keramik Korea. Ada juga toko yang menjual lukisan, kaligrafi kuno, hanji (kertas jaman dulu), souvenir, serta aksesoris lucu khas Korea.

14803310050_bde9ca619a_z

Alat Tulis Jaman Dulu

14803367908_bbe09b7b8d_z

Buku dan Kertas Jaman Dulu

14989976975_cbfba71ab3_z

Buku Jaman Dulu

14989980465_75ce3cf042_z

Toko di Insadong yang menjual kaligrafi

Insadong membentang sepanjang lebih dari 700 meter antara Angukdong Rotary dan Taman Tapgol. 

14803333470_c8eb47c6eb_z

“Samzigil” area pertokoan barang seni ditengah-tengah Insadong

14803468477_0772436eb4_z

Penampakan “Samzigil” dari dalam

14803362650_51f129f92d_z

Semacam tembok harapan, terletak di “Samzigil” lantai atas

Setiap akhir pekan, sabtu mulai pukul 14.00-22.00 dan minggu pukil 10.00-22.00, kendaraan tidak diijinkan masuk untuk menjaga kenyamanan pegunjung. Rute ke Insadong menggunakan bisa ditempuh menggunakan subway line 3 turun di stasiun Anguk keluar exit 6 kemudian jalan kaki sekitar 50 meter.

Bukchon Hanok Village

Tags

Pagi di hari ke 2 ini kami melanjutkan perjalanan ke Bukchon Hanok Village.

di stasiun subway

gambar: Menunggu subway di stasiun Dongik Univ. menuju stasiun Anguk (Bukchon Hanok Village)

14886328358_6bf790a909_z

gambar: Toko Souvenir di dekat Bukchon Hanok Village

Hanok Village ini merupakan salah satu dari sembilan kompleks rumah tradisional Korea yang masih dijaga kelestariannya. Berada di tengah Bukchon Hanok Village memang seolah kita diseret ke kira–kira 600 tahun silam.

14966913306_bf21a1562c_z

Bukchon Hanok Village terletak di area Bukchon. Tempat ini dulunya merupakan tempat tinggal para bangsawan pada era dinasti Joseon.

bukchon hanok village 5

gambar: berfoto di area Bukchon Hanok Village

Jalanan di Hanok Village ini cukup menanjak. Rumah-rumah disini masih di huni penduduk. Meskipun dijadikan area wisata, rumah-rumah di sini ternyata masih berpenghuni. Sehingga saat kita berasa di situ kita akan bisa menyaksikan para penduduk beraktivitas seperti biasa. Tempat ini juga sering dijadikan sebagai seting drama korea. Salah satunya ‘Personal Teste’ yang dibintangi actor Lee Min Ho.

bukchon hanok village 4

gambar: Salah satu rumah di Bukchon Hanok Village

Perjalanan ke Bukchon Hanok Village dapat ditempuh menggunakan subway line 3 turun di stasiun Anguk keluar exit 2. Dari stasiun Anguk ke Bukchon Hanok Village bisa ditempuh dengan jalan kaki tidak sampai sepuluh menit. Di tengah perjalanan kita akan menemukan information center, masuk saja, mereka akan menjelaskan rute ke Bukchon Hanok Village. Di depan gang Hanok Village kita akan menemui pemandu tour berbaju merah dengan topi koboi. Mereka akan menghampiri pengunjung untuk menunjukkan jalan.

bukchon hanok village 3

gambar: Hiasan gerbang rumah Bukchon Hanok Village

bukchon hanok village 2

gambar: Deretan rumah di Bukchon Hanok Village

bukchon hanok village 1

gambar: Salah satu rumah di Bukchon Hanok Village

Salah satu yang membuat saya senang berwisata ke Korea ini adalah informasi menuju tempat wisata jelas. Akses transportasi ke tempat wisata mudah. Tiap stasiun terdapat petunjuk arah yang jelas, hingga memudahkan para wisatawan yang baru pertama kali datang ke tempat itu. Di pinggir-pinggir jalan dekat tempat wisata terdapat pos-pos informasi. Memudahkan wisatawan untuk bertanya. Tidak hanya itu, disediakan pula pemandu wisata yang siap dipinggir jalan membawa peta. Mereka akan menghampiri sekiranya ada wisatawan yang datang, memberi mereka selembar peta dan menjelaskan tujuan mereka. Tidak perlu khawatir tidak bisa berbahasa korea, karena para pemandu wisata ini menggunakan bahasa Inggris.

Namdaemun Market

Tags

Perjalanan kami selanjutnya masih dengan berjalan kaki menuju pasar Namdaemun. Namdaemun merupakan pasar tradisional terbesar dan tertua. Saat keluar dari istana Deoksugung jalan menyeberang ke sisi lain jalan. Dari situ kita akan bisa melihat ‘Great South Gate’, gerbang utama selatan menuju kota lama Seoul. Ikuti saja jalan, sampai depan gerbang belok kiri. Di situ akan kalian temui toko-toko kamera di kanan kiri jalan, jalan lurus saja sampai kalian menemukan pasar tradisional Namdaemun.

cosmocrazewoman

gambar: gerbang Namdaemun Market (sumber: cosmocrazewomen.com)

Pasar ini seperti pasar tradisional kebanyakan di Indonesia, jalannya sempit dan ada pedagang yang menggelar lapaknya di tengah jalan.

seoul-namdaemun_2505_600x450

gambar: Namdaemun Marker (sumber: muslimbackpackerseoul)

Namdaemun berada di 49 Namchang-dong, Jung-gu, Kota Seoul, pasar ini telah berdiri sejak 1964 dan dihuni oleh lebih dari 10.000 toko. Pasar ini menjadi destinasi wisata populer untuk berbelanja oleh-oleh. Tak hanya itu saja, pasar ini juga menyediakan jenis barang yang cukup lengkap. Mulai dari pakaian, alat olahraga, sepatu, assesoris, makanan, dan bahkan bahan bangunan.

onthegotours

gambar: Namdaemun Market (sumber: onthegotours.com)

Berbagai macam oleh-oleh pun tersedia di Namdaemun. Pernak-pernik oleh-oleh khas Korea yang dapat Anda temukan disini berupa kipas, gantungan kunci, boneka Korea, pajangan dinding, magnet kulkas, kaos, dan masih banyak lagi. Oleh sebab itu pasar ini selalu jadi destinasi wisatawan asing, selain karena kelengkapannya juga karena letaknya yang strategis.

2192152_20140113013342

gambar: Oleh-oleh khas Korea Selatan (sumber: cosmocrazewomen.com)

Khusus pakaian dan assesoris, biasanya toko di Namdaemun memiliki pabrik sendiri. Seperti yang penulis lihat di salah satu toko assesoris di Namdaemun. Mereka membuat langsung barang yang dijajakan di tempat itu. Modelnya pun beragam dan bervariasi. Anda dapat memilih sepuasnya.

Namdaemun Market Basement meverdenblogspot

gambar: Toko assesoris di Namdaemun Market (sumber: meverden.blogspot.com)

Masalah harga Anda tidak perlu khawatir, pasar ini bisa dibilang Tanah Abang nya Korea, harga dijamin murah. Anda bisa menawar atau bisa membeli dalam jumlah grosir. Pembelian dalam jumlah tertentu akan mendapatkan bonus berupa penambahan jumlah barang. So, seru kan berbelanja di Namdaemun.

Deoksugung Palace

Perjalanan kami selanjutnya ke istana Deoksugung. Istana Deoksugung dapat ditempuh dengan berjalan kaki, masih sejalur dengan Gwanghwamun Square.

DSCF5016

gambar: penjaga gerbang Deoksugung Palace

Deoksugung Palace berlokasi di salah satu sudut perempatan tersibuk di pusat kota Seoul. Yang unik dari istana ini adalah kita bisa menyaksikan upacara pergantian pengawal di gerbang Daehanmun (pintu masuk Deoksugung Palace).

DSCF5009

gambar: pergantian penjaga gerbang Deoksugung Palace

Ketika memasuki gerbang, kita akan disuguhi suasana yang damai dan sejuk. Pohon-pohon yang rindang diantara bangunan istana tradisional.

15059505786_0b397f2e8c_z

gambar: Deoksugung Palace

15081906822_47476c361f_z-2

gambar: Deoksugung Palace

Saat ini, istana Deoksogung terdiri dari sejumlah bangunan yang bervariasi. Bahkan kita dapat melihat bangunan bergaya barat yang megah.

14895938547_b7934c1b18_z

gambar: Istana Modern Deoksugung Palace

14895923557_0c50447eac_z

gambar: Taman hutan di dalam Deoksugung Palace

Di dalam kompleks ini juga terdapat taman berhutan dan Museum Seni Nasional. 

tiket deoksugung

gambar: tiket masuk Deoksugung Palace

Istana Deoksugung buka pukul 09.00-21.00. Tutup pada hari senin. Harga tiket masuk 1.000 won untuk dewasa. Jika akan pergi ke istana ini dengan subway bisa ditempuh dengan subway jalur 1 atau 2, turun di stasiun City Hall, keluar pintu 3.

Cheonggyecheon Stream

Tags

Cerita menarik selanjutnya berlanjut ke Cheonggyecheon Stream. Cheonggyecheon Stream merupakan sebuah sungai yang terletak di pusat kota Seoul dengan panjang aliran 5-8 km. Proyek pembangunan Cheonggyecheon Stream digarap pada masa walikota Seoul dan mantan presiden, Lee Myung-bak. Proyek ini pada awalnya diperkirakan menelan dana 900 miliar Won, namun kenyataannya biaya yang dihabiskan untuk Cheonggyecheon Stream terus membengkak hingga 1,2 T Won.

chc

gambar: Cheoggyeonchon Stream sebelum pembangunan Overpass ( sumber foto: DiscoveringKorea.com)

chcc

gambar: Cheoggyeonchon Stream sebelum pembangunan Overpass ( sumber foto: Cheonggyecheon Museum Seoul)

Aliran sungai Cheoggyecheon merupakan salah satu dari beberapa aliran sungai yang terbentuk secara alami dari aliran air gunung menuju sungai Hangang. Pada masa Raja Taejong (1406), aliran sungai dikeruk untuk merendam banjir musiman yang melanda warga benteng kota barunya. Meskipun nilai geomatik menyarankan sungai harus tetap bersih, namun pada kenyataannya Cheonggyecheon Stream menjadi tempat pembuangan limbah dan kotoran rumah tangga.

Sejak masa penjajahan Jepang, sungai ini berganti nama menjadi ‘Cheonggyecheon’. Setelah masa penjajahan Jepang tahun 1945 dan perang Korea (1950-1953) daerah sungai menjadi tempat yang kumuh seiring meningkatnya urbanisasi ke Seoul. Aliran sungai menjadi tempat pembuangan kotoran manusia, dan sampah. Seiring meningkatnya sedimentasi meningkat pula bau yang tidak sedap dari sungai ini. Satu dekade berikutnya Seoul memasuki era Industrialisasi, aliran sungai yang kumuh dihancurkan dan diratakan.

cheonggye overpass

gambar: Cheonggye Overpass (sumber: Cheonggyecheon Museum Seoul)

Pada tahun 1978 pemerintah membuat kebijakan berupa pembangunan jalan layang (Cheonggye Overpass) di atas Cheonggyeoncheon. Selain untuk menutup sungai Cheonggyeonchon tua, kebijakan ini dipandang tepat untuk mengatasi peningkatan arus lalu lintas dan juga sebagai simbol modernisasi Korea. Selama 25 tahun, Cheonggyecheon seolah menghilang dari bagian kehidupan Seoul, tertutup oleh dua lapis jalan kokoh yang dibangun diatasnya. Namun pada kenyataannya air tetap mengalir sepanjang Cheonggyeoncheon meski tidak terlihat.

Akhirnya pada tahun 2003, masa pemerintahan walikota Lee Myung-bak muncul kepentingan untuk mengembalikan Cheonggyeoncheon seperti semula. Proyek restorasi Cheonggyeoncheon ini juga bertujuan untuk mewujudkan Seoul sebagai kota ramah lingkungan, selaras antara alam dan manusia. Menciptakan keseimbangan pembangunan di wilayah utara dan selatan Hangang River dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas budaya dan ekonomi kehidupan masyarakat Seoul. Cheonggye overpass yang menutupi Cheonggyecheon stream dirubuhkan dan sepanjang aliran dibersihkan ditata dengan design yang menarik. Penyelesaian proyek ini memerlukan waktu dua tahun tiga bulan dimulai bulan Juli 2003 sampai bulan Oktober 2005.

cheonggyeonchon stream

gambar: Cheonggyeoncheon Stream saat ini (sumber: DiscoveringKorea.com)

karena itu, sungai ini merupakan saksi hidup atas keberhasilan industrial dan modernisasi Korea Selatan.

Banyak pasangan muda-mudi yang datang ke tempat ini, hanya untuk sekedar duduk-duduk atau berjalan-jalan. Sayangnya, pada saat kami disana cuaca sedang hujan. Pintu tangga menuju ke bawah ditutup. Mungkin mereka khawatir akan datang air besar atau sesuatu yang bisa membahayakan pengunjung. Jadinya kami hanya bisa menyaksikan dari atas saja keindahan Cheonggyecheon Stream. Untuk sampai ke Cheonggyecheon Stream dari patung Sejong, kalian cukup berjalan kaki mengikuti petunjuk jalan.

Gwanghwamun Square (Patung Sejong)

Tags

Tujuan selanjutnya adalah ke patung Sejong. Untuk mencapai tempat ini kita hanya perlu menyeberang dari istana Gyeongbokgung. Letaknya di area Gwanghwamun Square. Di area ini terdapat dua patung, yaitu patung Raja Sejong dan patung Laksamana Yi Sun Shin.

P1220008

gambar : patung Sejong, di belakang nampak gerbang Gyeongbokgung Palace

Gwanghwamun square merupakan tempat yang dibangun dengan mengurai 16 jalur lalu lintas utama menjadi 10 ruas jalur utama. Area ini dulunya penuh dengan kemacetan. Semenjak dibangun Gwanghwamun square, tempat ini menjadi tempat yang asri syarat dengan informasi sejarah. Perlu diketahui bahwa pada masa pemerintahan Raja Sejong, huruf Hangeul (alphabet korea) ditemukan dan disebarluaskan, dan masih dipergunakan hingga saat ini. Oleh sebab itu, untuk mengabadikan jasanya, dibangunlah patung Sejong yang diletakkan di Gwanghwamun Square ini. Tinggi patung Sejong mencapai 9,5 m dan berat 20 ton.

P1220034

gambar: Patung Laksamana Yi Sun Shin

Di depan patung sejong terdapat patung Laksamana Yi Sun Shin. Laksaman Yi Sun Shin ialah laksamana Korea yang terkenal karena kegagahannya melawan Jepang. Sedangkan air mancur yang terdapat di depannya ialah symbol dari kegagahan Laksamana Yi Sun Shin.

P1220026

gambar: berfoto di depan patung Laksamana Yi Sun Shin

Dari belakang patung Laksamana Yi Sun Shin kita dapat berjalan turun melalui jalan bawah tanah menuju toko buku. Toko buku yang terletak di sebelah Gwanghwamun Square ini merupakan toko buku terbesar pertama di Korea yang dibuka tahun 1981. Sayang buku-buku yang dijual disana mayoritas berhuruf hangul, jadi kami hanya sekedar melihat-lihat saja dan sejenak melepas lelah di tempat minum samping toko buku.